Rabu, 24 Juni 2015

makalah pemasaran jasa hotel atria malang

http:://sitiaisya34.bloger.com

BAB I
PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang
Malang memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang tinggi saat ini. Keadaan ini harus seimbang dengan adanya pelayanan yang baik atau tempat penginapan yang nyaman ketika berlibur. Manajemen parador hotel dan resorts didirikan pada tahun 2012 yang merupakan jaringan 99 hotel yang akan didirikan dan yang sudah beroperasi. Dan saat ini parador hotels & resorts telah membuka hotel berbintang 4 dikota malang, yang bernama ATRIA HOTELS & CONFERENCE MALANG.
Atria hotel dan conference malang dibawah management parador telah secara resmi dibuka  atau diluncurkan pada grand opening tanggal 3 desember 2013 yang lalu. Acara yang dihadiri langsung manjemen paramount land, parador hotels & resorts, dan juga di hadiri oleh wali kota malang tersebut secara resmi telah dapat menerima tamu dengan berbagai tujuan baik untuk keperluan bisnis atau keperluan keluarga lainnya seperti pernikahan, pertunangan, ulang tahun, dll.

b.      Rumusan Masalah

a.       Untuk mengetahui Lokasi Hotel Atria Dan Konferensi Malang
b.      Untuk mengetahui Fasilitas kamar hotel atria & konferensi malang.
c.       Untuk mengetahui Macam – macam fasilitas hotel atria dan konferensi malang





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Pemasaran Jasa Menurut Para Ahli
Pemasaran merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak dapat dianggap sebagai fungsi tersendiri. Istilah pasar yaitu terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan itu. Besarnya pasar tergantung dari jumlah orang yang memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain, dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar supaya dapat memenuhi kebutuhan mereka. 

Kotler (1995: 15) mendifinisikan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang/ jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Dengan demikian manajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang mencakup barang/ jasa serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya dengan memberikan kepuasan bagi pihak yang terlibat. 

Namun demikian secara khusus pemasaran jasa (service marketing) tidak sama dengan pemasaran produk. Karena pada jasa setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Disamping itu proses produksi jasa tidak selalu dikaitkan dengan produksi fisik.

Dengan demikian manajemen pemasaran olahraga dapat didefinisikan suatu proses analisis perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian tentang; produk/ jasa, harga, promosi, distribusi/ penyampaian, fasilitas fisik, orang, proses, dan janji yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan individu atau organisasi.

Karakteristik Jasa
Sebelum mengetahui karakteristik jasa terlebih dahulu kita ketahui apa perbedaan antara “Barang” dan “Jasa”. Menurut Lovelock (1991: 7-8) terdapat tujuh hal yang membedakan pemasaran barang dan jasa, meliputi:
1. Nature of the product, yaitu produk digambarkan sebuah obyek, alat, atau benda, sedang jasa adalah perbuatan, penampilan atau usaha.
2. Greater involvement of customer, yaitu konsumen aktif terlibat dalam proses produksi misalnya: a) konsumen mengambil/ mengembalikan barang sendiri, b) saat pijat konsumen memberikan informasi daerah yang sakit atau yang enak.
3. People as part of the product, yaitu konsumen terlibat dalam produksi penggunaan jasa dan tidak hanya berhubungan dengan instruktur, pelatih, atau tukang pijat, tetapi dengan orang lain (konsultan, dokter olahraga dan lain-lain). 
4. Greater difficults in maintaining quality control standart, yaitu pada jasa sulit distandarisasikan, tetapi pada barang dapat distandarisasi.
5. Absense of inventories, yaitu jasa merupakan performance yang tidak dapat disimpan seperti barang.
6. Importance of time factor, yaitu faktor waktu untuk jasa sangat penting, misalnya konsumen diberitahu berapa lama untuk menunggu sampai jasa dapat dinikmati. Hal ini berbeda dengan barang yang mempunyai stok persediaan.
7. Different distribution channel, yaitu pada jasa saluran distribusi bervariasi misalnya dengan saluran elektronik, adapun pada barang distribusi mengggunakan saluran fisik.

Adapun Stanton William. J (1991: 220) mendifinisikan tersendiri bahwa pada hakekatnya jasa bersifat tak teraba (intangible), yang merupakan pemenuhan kebutuhan, dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Untuk menghasilkan jasa tersebut mungkin perlu atau tidak perlu menggunakan benda nyata (tangible).

Jasa merupakan suatu aktifitas atau penampilan yang bersifat tidak nyata yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut Sucherly (1999: 4) ada empat karakteristik pokok pada jasa yang membedakan dengan barang, meliputi :
1. Intangibility (tak berwujud) yaitu jasa mempunyai sifat tak berwujud yang tidak bisa dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum kita membeli. Contoh: kepelatihan olahraga, sport massage, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
2. Inseparability (tak dapat dipisahkan) yaitu jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Barang pada umumnya diproduksi, ditempatkan di gudang, dan kemudian dikonsumsi. 
3. Variability (berubah-ubah) yaitu jasa tidak dapat distandarisasi sehingga bentuk, kualitas, dan jenisnya tergantung pada siapa yang menghasilkan, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Hasil latihan pencak silat kemarin tidak sama dengan hari ini meskipun materinya sama. Pada barang mempunyai ukuran, dan berat yang standart misalnya bola, lembing, sepatu, dan lain-lain.
4. Perishability (daya tahan) yaitu jasa tidak dapat disimpan, artinya permintaan konsumen yang melebihi kapasitas tempat latihan olahraga tidak dapat disimpan pada hari itu juga. Konsumen yang ingin terapi olahraga karena sakit pada hari ini, tidak bisa ditunda pada hari yang lain. Sedang kelebihan produksi barang dapat disimpan di dalam gudang. 

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sifat khusus pemasaran jasa olahraga adalah :
1. Produk lebih bersifat kinerja/ tampilan
2. Pelanggan/ atlet/ member terlibat dalam proses operasi jasa
3. Orang merupakan bagian dari jasa
4. Kualitas jasa sulit distandarisasi (pelayanan antara pelanggan tidak bisa sama)
5. Tidak dapat dibentuk persediaan (stok produk)
6. Waktu menjadi faktor penting
7. Distribusi/ penyampaian jasa sangat bervariasi

Sesuai dengan tujuan manajemen jasa yaitu untuk mencapai tingkat kualitas jasa pelayanan, dalam hal ini erat hubungannnya dengan tingkat kepuasan pelanggan. Karena sulitnya pelayanan kualitas jasa, maka perlu strategi dalam konsep manajemen pemasaran jasa seperti yang dikemukakan Yuyus Suryana (1999: 3-4) adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan suatu strategi pelayanan
Yaitu strategi tingkat keunggulan yang dijanjikan kepada pelanggan. Hal ini meliputi; bidang usaha apa yang berhubungan dengan olahraga, siapa calon pelanggannya, dan apa yang dibutuhkan pelanggan.


2. Mengkomunikasikan kualitas pada pelanggan
Yaitu menginformasikan kepada pelanggan sehingga mengetahui dengan jelas tingkat pelayanan yang akan diperoleh, antara lain ruang tunggu, peralatan yang modern, pemeriksaan kesehatan yang berkala dan lain-lain. 

3. Menetapkan suatu standart yang jelas dan terukur 
Walaupun pada jasa sulit untuk menetapkan standar, tetapi perlu diusahakan sehingga bagi pelanggan akan jelas mengenai tingkat kualitas yang akan dicapai.

4. Menetapkan sistem pelayanan yang efektif pada pelanggan 
Yaitu memberikan suatu sistem, metode, dan prosedur yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat. 

5. Karyawan yang berorientasi pada kualitas pelayanan 
Yaitu instruktur, pelatih, atau tukang pijat yang berkualitas dan bersertifikat serta mengetahui dengan jelas standar kualitas pelayan.

6. Survai tentang kepuasan dan kebutuhan pelanggan 
Yaitu instansi/ perusahaan selalu melakukan survey secara periodik dan sistimatis sehingga dapat mengetahui tentang kepuasan pelanggan dan kebutuhannya yang selalu berubah-ubah.










BAB III
PEMBAHASAN
a.       Lokasi Hotel Atria Dan Konferensi Malang
Hotel atria dan konferensi malang berada dilokasi yang  sangat strategis didalam jantung kota malang, yakni dijalan Litjen S. parman dan memiliki kemudahan  akses ke surabaya dan pusat pariwisata di batu. Hotel atria dan konferensi malang memiliki fasilitas yang lengkap seperti, jamlah total kamar sebanyak 175. Dengan desan simple dan modern, juga dengan sentuhan budaya batik dan kenyamanan suasana dikota malang. Kemudian juga memiliki 3 jenis tipe kamar yakni kamar deluxe, kamar eksekutif dan kamar suite. Lalu juga ballroom terbesar yang dapat mengakomodasi 1500 orang. 6 multi fungsi ruang meeting untuk keperluan acara dari pemerintahan, perusahaan atau acara keluarga dan yang lainnya.
     Hotel atria dan konferensi malang sangat mudah dijangkau, memiliki jarak yang dekat dengan pusat perbelanjaan, pasar, ATM centre, rumah sakit, tok cendera mata dan juga pusat kuliner. Memiliki fasilitas pendukung juga seperti outdoor swimming pool, fitness centre, traditional spa dan juga 3 outlet restaurant atria hotel & conference malang juga cocok para keluarga yang ingin menghabiskan waktu liburan di malang.
b.      Fasilitas kamar hotel atria & konferensi malang.
Untuk fasilitas kamar, hotel atria & conference malang memiliki fasilitas special seperti tempat tidur dari king koil, LED televise 32’’ dengan berenekaragam saluran local dan internasional, AC, brankas,telepon, minibar, pembuat kopi, dan the serta kamar mandi ber-shower. Dan juga didalam suite memiliki bak mandi, fasilitas setrika pribadi dan media player. Hotel atria dan konferensi malang juga mengakomodasi jaringan internet di semua ruangan hotel dan bahkan juga didalam mobil hotel. Seluruh fasilitas yang dimiliki membuat atria hotel & konferensi malang berbeda dengan yang lain.
            Hotel atria & konferensi malang telah diketahui bahwa hotel ini memiliki konsep sebagai hotel konferensi didukung dengan adanya 1 ballroom bernama grand paramount dengan kapasitas 1500 oang, namun ballroom ini dapat disekat menjadi 3 bagian, masing-masing bernama paramount ballroom 1 dan 3 mampu menampung 400 orang, paramount ballroom 2 mampu menampung hingga 700 orang. Selain itu hotel atria dan konferensi malang juga memiliki 6 ruang meeting dengan berbagai macam kapasitas, masing-masing bernama ivory 1 dan ivory 2 mampu menampung hingga 30 orang, ivory 3 dan ivory 6 mampu menampung hingga 50 orang, ivory 4 dan ivory 5 mampu menampung hingga 20 orang kapasitas ini tergantung dari jenis layout yang diambil dari para klien.

c.       Macam – macam fasilitas hotel atria dan konferensi malang
           Fasilitas yang ditawarkan juga beraneka ragam, tergantung dari paket yang diambil. Mulai dari penggunaan ruang meeting, pemakaian flipchart, screen dan LCD projector, memo pad, pensil, air mineral, microphone, sound system, dll. Paket meeting yang ditawarkan oleh hotel atria diantaranya:
1.      Residential Meeting Package
Meeting dengan fasilitas menginap, 3 kali makan, dan 2 kali coffe break, harga yang ditawarkan mulai dari:
Rp 980.000 net/person(single occupancy per room)
Rp 550.000 net/person(twin sharing)
2.      Full board meeting package
Meeting dengan fasilitas 2 kali makan, dan 2 kali coffe break, harga yang ditawarkan mulai dari:
Rp 325.000 net/person
3.      Full day meeting package
Meeting dengan fasiitas 1 kali makan, dan 2 kali coffe break, harga yang ditawarkan mulai dari:
Rp 250.000 net/person
4.      Half day meeting package
Meeting dengan fasilitas 1 kali makan, dan 1 kali coffe break, harga yang ditawarkan mulai dari:
Rp 180.000 net/person

Dengan banyaknya fasilitas yang diberikan hotel atria & konferensi malang, kami selalu berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap klien kami. Hal tersebut telah dapat kami buktikan melalui banyaknya klien kami dari pemerintahan, perusahaan (corporate), institusi, trevel agent, media, tamu individual(ulang tahun, wedding) dll. Yang telah mempercayakan meeting dan acaranya kepada kami dalam kurun waktu 10 bulan ini. Sehingga kami yakin akan dapat menjadi market leader dikota malang pada penggunaan MICE.

















BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
            Dengan banyaknya fasilitas yang diberikan hotel atria & konferensi malang, kami selalu berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik untuk setiap klien kami. Hal tersebut telah dapat kami buktikan melalui banyaknya klien kami dari pemerintahan, perusahaan (corporate), institusi, trevel agent, media, tamu individual(ulang tahun, wedding) dll. Yang telah mempercayakan meeting dan acaranya kepada kami dalam kurun waktu 10 bulan ini.

B.     SARAN
            Dengan selesainya laporan kunjungan perusahaan ini kami sangat berterima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah pemasaran jasa, yang telah membantu dan membimbing kami dalam kunjungan yang telah dilakukan, dan tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada  semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
            Namun kami sadari bahwa penyusunan laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami sangat menharapkan kritikan dan saran yang sikapnya membangun, agar pembuatan laporan berikutnya dapat lebih baik dari laporan sebelumnya.







DAFTAR PUSTAKA