Masalah
Pokok Perekonomian Indonesia
KELAS :A
DISUSUN OLEH
SITI. AISYA (12.023.61.201.029)
Beberapa Permasalahan Ekonomi
Indonesia
Indonesia menggunakan system
perekonomian kerakyatan, jadi semua kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan hajat
hidup orang banyak diatur dan dikendalikan oleh pemerintah. Semua hal yang
berhubungan dengan kebijakan dan kelangsungan hidup masyarakat Indonesia diatur
oleh kebijakan–kebijakan dan peraturan pemerintah Tanda-tanda perekonomian
mulai mengalami penurunan diawali padatahun 1997 dimana pada masa itulah
terjadi krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada
level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen.
Kondisi keamanan yang belum kondusif juga mempengaruhi iklim investasi di
Indonesia, yang menambah kesulitan dinegeri ini. hal ini sangat berhubungan
dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta
pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi
Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya
pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat,
tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan
semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa
terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif.
Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta
pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian.
Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi
menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama
bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang
berlangsung dengan baik pada negaranya. Selama tiga tahun dari 2005, 2006, dan
2007 perekonomian Indonesia tumbuh cukup signifikan (rata-rata di atas 6%),
menjadikan Indonesia saat ini secara ekonomi cukup dipertimbangkan oleh
perekonomian dunia. Hal ini dapat dilihat dengan diundangnya Indonesia ke
pertemuan kelompok 8-plus (G8plus) di Kyoto Jepang pada bulan Juli 2008 bersama
beberapa negara yang disebut BRIICS (Brasil, Rusia, India, Indonesia dan South
Africa).
Dari sekian banyak masalah
perekonomian yang dapat mewujudkan target pemerintah dapat dikelompokan menjadi
masalah yang paling pokok karena dampaknya yang meluas yaitu tentang
permasalahan ketenagakerjaan yang melingkupi tingginya jumlah pengangguran dan
tingginya tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia merupakan hal yang
mendasari semua permasalahan – permasalahan sosial di Indonesia.
1.
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah
istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja,
bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran merupakan masalah utama
yang harus dihadapi perekonomian indonesia. Ada beberapa penyebab tingginya
pengangguran diantaranya seperti tidak seimbangnya jumlah pekerja dan lapangan
pekerjaan yang tidak tersedia, Selain itu tidak cocoknya tenaga yang tersedia
dengan spesifikasi yang dicari penyedia lapangan pekerjaan. Penyebab yang
lain adalah pendidikan yang tidak cukup dengan standart yang dibutuhkan.
- Jenis-jenis Pengangguran :
·
Berdasarkan
jam kerja :
- Pengangguran Terselubung: Pengangguran disini adalah kumpulan SDM yang tidak bekerja secara optimal desebabkan karena alasan tertentu.
- Setengah Menganggur: SDM disini tidak bekerja karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan.
- Pengangguran terbuka: SDM disini merupakan tenaga kerja yang tidak punya pekerjaan sama sekali.
·
Berdasarkan
penyebab terjadinya :
- Pengangguran Friksionil: SDM disini menganggur karena mereka memilih untuk menganggur karena menunggu pekerjaan yang lebuh berkualitas atau lebih cocok dengan mereka.
- Pengangguran Struktural: SDM disini diberhentikan oleh perusahaan karena perusahaannya sudah bangkrut atau mengalami kemunduran.
- Pengangguran Teknologi: SDM disini diberhentikan perusahaan atau tidak direkrut karena perusahaan sudah tidak membutuhkan tenaganya lagi, karena pekerjaannya sudah diambil alih oleh mesin karena perkembangan teknologi.
- Pengangguran Siklikal: SDM menjadi pengangguran karena pengurangan tenaga kerja secara menyeluruh.
- Pengangguran musiman: SDM menjadi pengangguran karena pekerjaanya bersifat musiman. Apabila musimnya sudah habis pekerjaannya sudah tidak ada lagi.
- Pengangguran Konjungtural: SDM menjadi pengangguran dipengaruhi oleh perubahan perekonomian.
B. Penyebab
Terjadinya Pengangguran
1. Penduduk
yang relatif banyak
2. Pendidikan
dan keterampilan yang rendah
3. Angkatan
kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
4. Teknologi
yang semakin modern
5. Pengusaha
yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan penghematan-penghematan.
6. Penerapan
rasionalisasi
7. Adanya
lapangan kerja yang dengan dipengaruhi musim
8. Ketidakstabilan
perekonomian, politik dan keamanan suatu Negara
C. Dampak-dampak
dari Pengangguran
1. Pendapatan
nasional rill (nyata) yang dicapai oleh masyarakat lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun lebih rendah.
2. Pengangguran
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga kegiatan pembangunan pun
akan terus menurun.
3. Tingkat
kemakmuran yang dapat dinikmati masyarakat lebih rendah daripada tingkat
kemakmuran yang mungkin dicapainya.
4. Jumlah
penduduk miskin semakin bertambah.
5. Meningkatkan
tindakan kriminalitas.
D. Upaya
Mengatasi Pengangguran
·
Mengadakan program transmigrasi
·
Meningkatkan kualitas tenaga kerja
·
Mendorong majunya pendidikan
·
Mengintensifkan program keluarga berencana
2.
Inflasi
Inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan
dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.
A. Penyebab
Inflasi
·
Inflasi
tarikan permintaan (demand pull inflation) (kelebihan likuiditas/uang/alat
tukar) inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total
sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana
biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang
berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor
selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran
jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi
yang terjadi di sektor industri keuangan.
·
Inflasi
desakan biaya ( cost push inflation, terjadi akibat adanya
kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau
permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
B. Ada
beberapa dampak dengan terjadinya Inflasi yaitu:
- Dampak Postif Inflasi
1. Peredaran
/ perputaran barang lebih cepat.
2. Produksi
barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan
kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan
nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.
- Dampak Negatif Inflasi
1. Harga
barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai
dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan
tindakan spekulasi.
4. Banyak
proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran
menabung masyarakat berkurang.
C. Mengukur
inflasi
Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah
indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:
·
Indeks
harga konsumen (IHK)
atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga
rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen.
·
Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari
barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP
sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan
harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan
harga barang-barang konsumsi.
·
Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan
harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
3.
Hubungan Antara Pengangguran dan Inflasi
Berdasarkan Kurva Phillips,
menggambarkan adanya hubungan negatif antara laju inflasi dengan pengangguran:
Laju inflasi tinggi, pengangguran rendah. Akan tetapi kebalikannya juga justru
dapat terjadi yakni kenaikan harga-harga secara umum, yang dilihat dari laju
inflasi akan menurunkan output (produksi nasional) dan dengan sendirinya
meningkatkan pengangguran. Hubungan inflasi, output dan pengangguran) sangat
ditentukan oleh aggregat penawaran dan permintaan terhadap barang-barang dan
jasa-jasa. Apabila aggregat permintaan meningkat, permintaan terhadap tenaga
kerja akan meningkat (dengan sendirinya pengangguran berkurang).
Akan tetapi, sebaliknya kenaikan aggregat permintaan tersebut
akan menaikkan harga-harga (meningkatkan laju inflasi). Ini yang dinamakan
hubungan negatif inflasi dan pengangguran. Penurunan penawaran dengan sendirinya
berakibat pada “seolah” kenaikan dalam permintaan. Akibatnya harga-harga
meningkat (inflasi meningkat). Akan tetapi karena penawaran menurun ini berarti
permintaan terhadap tenaga kerja juga menurun yang dengan sendirinya menurunkan
produksi nasional. Akhirnya yang terjadi adalah inflasi tinggi dan pengangguran
tinggi.
Best Bitcoin Casino Games - Online Casino Games for Cash
BalasHapusOnline Casino Games for Cash The best and latest, best and most popular casino games 1xbet korean in the world, with more 메리트 카지노 than 인카지노 just slot machines and casino games
Slotocash Casino: Slots, Live Dealer and Table Games
BalasHapusWelcome to Slotocash Casino - the place where you 나주 출장샵 can 제천 출장샵 experience real-time gambling at a 삼척 출장안마 top casino. Play our exciting 통영 출장샵 range 김해 출장안마 of casino games and get